Menjadi Penulis Tapi Tidak Suka Membaca? BISA!

HelloHayden
3 min readMar 12, 2024

--

Pada akun instagram saya, ada beberapa follower yang mengirimkan pesan langsung menanyakan hal yang sama, “Kak, saya ingin menulis juga, bagi tips dong!” maka selalu saya jawab “Membaca”. Kemudian beberapa dari mereka memberikan jawaban yang mencengangkan, “Tapi saya tidak suka membaca, kak.” Mendapat jawaban begitu, saya diam. Urung menjawab. Biarin aja. Tapi saya berpikir kemudian.

Pernahkah kamu mendengar adagium: Penulis adalah pembaca yang baik?

Saya tidak mau menghakimi, karena kebetulan tidak ada palu hakim yang saya pegang dan tidak ada meja yang akan diketuki. Bisa jadi dia tidak memiliki waktu yang cukup luang untuk membaca, tapi ingin menulis. Tapi sebentar, tadi dia bilang TIDAK SUKA, bukan TIDAK SEMPAT. Walah walah, ya gimana ya?

Apa masih bisa menjadi penulis? Eh, penulis yang baik?

Jawaban saya, secara teknis, bisa. Ada banyak cara untuk mengasah keterampilan menulis tanpa membaca. Mungkin. Mungkin, ya? Saya gak bisa kasih jawaban pasti.

Nah, ada beberapa alternatif untuk kamu yang malas atau bahkan tidak suka membaca tapi ingin menulis:

· Audiobook: Mendengarkan audiobook bisa menjadi solusi bagi kamu yang tidak suka membaca teks. Kamu bisa mendengarkan audiobook saat melakukan aktivitas lain, seperti memasak, berolahraga, atau bahkan saat bersantai di kamar. Ini cocok untuk kamu yang tidak banyak memiliki waktu luang sebab mengerjakan aktifitas lain.

· Podcast: Podcast bisa menjadi sumber informasi dan inspirasi yang menarik. Kamu bisa menemukan banyak podcast yang membahas tentang berbagai topik. Mulai dari seni, budaya, ekonomi bahkan kepenulisan sekalipun.

· Film dan Youtube: Menonton film dan video Youtube yang relevan dengan topik yang ingin kamu tulis bisa membantu kamu mendapatkan inspirasi dan ide. Kamu bisa mempelajari dari film-film pendek cara membangun cerita, karakter dan plot.

Ingat loh ya, ini alternatif, tetap lebih banyak kelebihan membaca yang tidak bisa digantikan oleh cara-cara yang saya sebutkan di atas tadi. Tetap membaca adalah dasar untuk menulis. Gimana bisa kamu ingin menciptakan produk yang kamu sendiri tidak suka atas produk itu? Kamu ingin tulisan kamu dibaca orang, tapi kamu tidak suka membaca tulisan orang lain. Nah, lho?

Yuk, intip dulu kelebihan membaca yang tidak bisa digantikan oleh alternatif di atas tadi, semoga kamu sadar setelahnya.

· Membaca meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Membaca buku tidak hanya menghibur. Saat membaca, kamu dipaksa untuk memproses informasi dan memahami argumen yang disajikan. Hal ini membantu kamu untuk berpikir lebih kritis dan analitis dalam kehidupan sehari-hari.

· Membaca memperluas kosakata dan meningkatkan kemampuan menulis. Semakin banyak kamu membaca, semakin banyak juga kata-kata baru yang kamu pelajari. Hal ini membantu kamu untuk menulis dengan lebih baik dan lebih ekspresif. Membaca membangun keterampilan bahasa dan tulisan. Dengan terus membaca, akan terpapar beragam gaya penulisan, struktur kalimat, dan kosakata. Ini memperkaya cara kita menyampaikan ide dan cerita kita sendiri.

· Membaca meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Saat membaca, otak akan terstimulasi. Hal ini melatih otak untuk memusatkan perhatian dan mengabaikan gangguan.

· Buku-buku menawarkan kedalaman dan kompleksitas yang tidak dapat diimbangi oleh alternatif-alternatif digital. Dalam satu buku saja, kita dapat menemukan lapisan-lapisan cerita, karakter yang kompleks, dan tema yang mendalam. Ini adalah pengalaman yang tidak mungkin didapat dari mendengarkan audiobook atau menonton podcast.

· Kepentingan Riset. Sebagai penulis, riset adalah bagian penting dalam proses penulisan. Kamu perlu melakukan riset untuk mendapatkan informasi yang akurat dan membangun cerita yang kredibel. Membaca buku adalah salah satu cara terbaik untuk melakukan riset. Kamu bisa membaca buku non-fiksi, artikel ilmiah, dan sumber informasi lain yang relevan dengan topik tulisanmu.

Sekali lagi saya tidak mengatakan bahwa kamu tidak bisa menulis kalau tidak membaca, secara teknis tetap bisa. Hanya saja semakin kamu banyak membaca, tentu tulisan kamu meningkat kualitasnya. Terlebih jika kamu iringi kegiatan membaca itu dengan kegiatan alternatif pilihan tadi. Wah, saya gak sabar pengen baca tulisan kamu kalau sudah begitu.

Lagi pula saya juga tidak mengatakan harus menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk membaca buku, ya kalau suka, sih tidak apa-apa. Cukup luangkan waktu sekitar 10 sampai 15 menit saja juga sudah baik. Lagipula, dengan membaca anggap saja meningkatkan pengetahuan dan berinvestasi pada diri sendiri. Bisa menulis atau tidak itu anggap saja bonusnya. Betul apa benar?

--

--

HelloHayden
HelloHayden

Written by HelloHayden

📚 Fiksi/Non-Fiksi. Essai, dan Apapun Yang Saya Ingin Tulis 🌟 Instagram @hellohayden.id

No responses yet